Tempat terbaik untuk si kecil belajar tentang pola dan manfaat hidup sehat bukanlah dari sekolah atau rumah sakit, melainkan dari rumah. Edukasi yang diberikan oleh orangtua sangat berpengaruh pada pola pikir anak terhadap kesehatan, dan memiliki fungsi penting untuk mencegah penyakit yang berasal dari gaya hidup seperti diabetes dan lainnya.
Menurut World Journal of Diabetes, lebih dari 60 persen negara-negara di Asia memiliki populasi dengan penderita diabetes terbanyak. Hal ini menjadi peringatan bagi para orangtua di Asia bahwa kita perlu mengubah pola hidup anak menjadi lebih sehat.
Anda berperan penting dalam upaya melawan diabetes dengan menanamkan kebiasaan hidup sehat kepada anak-anak Anda. Berikut empat cara sederhana namun efektif untuk mengedukasi anak Anda tentang pola hidup sehat, dan mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2, diabetes yang paling sering diderita dan dapat dicegah sedini mungkin.
- Lakukan aktivitas menyenangkan bersama keluarga
Aktivitas aerobic secara rutin dapat mencegah risiko diabetes tipe 2, karena itu sangat penting bagi Anda untuk mengajak keluarga tetap aktif. Ajaklah anggota keluarga untuk melakukan olahraga ringan bersama-sama, misalnya jalan kaki atau jogging di taman terdekat atau pada saat Car Free Day di akhir pekan, bersepeda bersama keliling komplek, atau berenang di pusat olahraga terdekat.
Anda juga bisa mengajak si kecil untuk mengikuti kegiatan yang memancing gerak tubuh seperti les tari, sepak bola, atau bela diri. Pilihlah kegiatan-kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama-sama.
Hasil penelitian dari British Medical Journal1 mengatakan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam di depan televisi, video games, dan smartphone memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dan punya risiko terjangkit diabetes tipe 2 dibanding dengan anak-anak yang hanya menghabiskan waktu satu jam di depan layar perangkat elektronik dan gadget.
Membatasi waktu anak dalam mengakses Facebook dan YouTube memang tidak mudah. Daripada menentukan batasan waktu secara sepihak, lebih baik berdiskusi dengan anak untuk sama-sama saling sepakat mengenai durasi yang diperbolehkan. Tentukan waktu-waktu di mana ia tidak boleh memegang gadget, misalnya saat makan bersama keluarga dan satu jam sebelum tidur sudah tidak boleh memegang gadget.
Pada tahun 2016, peneliti dari University of California2 membuktikan bahwa orang-orang yang menderita kurang tidur atau sulit tidur paling banyak disebabkan oleh cahaya yang dipancarkan gadget. Kurang tidur dapat menyebabkan gejala awal diabetes.
3. Camilan sehat bagi keluarga
Gula di dalam tubuh kita muncul dari makanan yang kita konsumsi, jadi cara terbaik untuk memiliki gaya hidup sehat dan mengurangi risiko diabetes tipe 2 adalah dengan membatasi asupan gula yang ada dalam camilan, permen, dan minuman ringan.
Bukan hanya gula saja yang dapat memicu diabetes dan kegemukan, tapi karbohidrat dari keripik kentang atau nasi putih juga terolah menjadi gula saat sudah masuk ke dalam tubuh. Makanan tinggi karbohidrat yang lumrah dikonsumsi keluarga Indonesia seperti nasi goreng dan mie instan memang sulit untuk ditolak, namun mengonsumsinya secara teratur tentunya tidak disarankan.
Menurut Sweden’s National Board of Health & Welfare3, solusi dari hal tersebut adalah dengan memberikan makanan yang rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Jadi, daripada memberikan si kecil cokelat, makanan ringan, atau mie instan, lebih baik sediakan camilan berupa telur bulat matang yang sajikan dengan mayonais. Pilihan camilan rendah karbohidrat lainnya adalah stik keju, sushi dengan rumput laut ditambah daging, cocolan saus yang terbuat dari alpukat, telur, dan ubi. Anda juga bisa memotong wortel dan buah-buahan untuk dijadikan camilan.
4. Jadilah contoh dan jangan lupa bahagia
Jangan berharap anak-anak Anda bisa taat untuk tidak memegang gadget, sementara Anda sibuk dengan laptop membalas e-mail pekerjaan dan bekerja sambil ngemil. Jika Anda masih seperti itu, berarti Anda belum menjadi contoh yang baik bagi si kecil.
Salah satu cara untuk menjadi contoh yang baik adalah melakukan aktivitas bersama. Penelitian dari Statistics Canada4 menyebutkan bahwa tingkat aktivitas fisik anak bisa meningkat lima hingga sepuluh menit setiap 20 menit beraktivitas bersama-sama dengan orangtua mereka.
Studi yang sama juga menyebutkan bahwa anak-anak yang obesitas ternyata memiliki orangtua yang obesitas juga. Mereka juga meneliti bahwa sembilan dari sepuluh orang yang mengidap diabetes adalah orang-orang yang obesitas. Diabetes dan obesitas terpengaruh dari keluarga, karena itu Anda sebagai orangtua harus mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Jadilah contoh yang baik bagi anak-anak, karena mereka akan mencontoh orangtuanya.
“Tertawa adalah obat yang paling ampuh” bukanlah sekadar peribahasa semata. Tahukah Anda bahwa depresi, stres, dan rasa cemas dapat memengaruhi kesehatan Anda? Karena itu berusahalah untuk selalu berpikir positif, dan jangan lupa bahagia. Rasa bahagia itu akan membawa Anda ke gaya hidup yang lebih sehat. Jadi, berbahagia dan bersenang-senanglah dengan seluruh anggota keluarga Anda!
References:
1. British Medical Journal
2. University of California
3. Sweden's National Board
4. Statistics Canada