Membesarkan anak untuk memiliki prestasi akademis yang baik memang tidak mudah. Tapi sebenarnya ada yang bisa jadi lebih sulit dibandingkan sekadar mengajarkan pelajaran matematika atau fisika. Mengajarkan kepribadian dengan kepedulian sosial yang tinggi pada orang lain juga perlu menjadi perhatian Anda sebagai orangtua.
Kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini memang masih lebih berfokus pada prestasi akademis anak, tanpa memberikan perhatian khusus pada pengembangan kepribadian anak. Padahal dengan teknologi yang semakin maju, anak-anak dan remaja zaman modern ini cenderung menjadi lebih individualistis. Bagaimana mau mengembangkan rasa kepedulian sosial kalau teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kecerdasan anak justru membuat anak terpaku pada gadget seperti komputer atau telepon seluler? Tayangan televisi dan media massa yang penuh kekerasan juga tidak memberikan efek positif pada anak.
Peran besar orangtua akan berpengaruh dalam menciptakan karakter anak yang peduli dengan sekelilingnya. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menumbuhkan sikap peduli pada anak.
1. Tunjukkan sikap kepedulian sosial
Anak belajar dengan melihat dan meniru terlebih dahulu. Perkataan atau nasihat saja tidak akan memberikan efek sebesar contoh langsung dari Anda sebagai orangtua. Kalau perilaku Anda sehari-hari menunjukkan sikap penuh belas kasihan dan peduli pada orang lain, anak Anda pun kemungkinan besar akan mengadopsi sikap tersebut.
2. Sikap peduli dimulai dari rumah
Rumah adalah tempat seorang anak mulai belajar mengenai hal-hal baik atau buruk. Menumbuhkan sikap peduli dapat dimulai dengan memberikan contoh kecil di rumah. Ajari si kecil agar dia terbiasa membantu orangtuanya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Mulailah dari hal sederhana, seperti membantu Anda mencuci piring atau menyiapkan meja makan. Saat anak merasa bahwa bantuan mereka dibutuhkan dan disambut dengan baik, mereka akan percaya diri untuk memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkannya.
3. Awasi tontonan anak
Penelitian yang dilakukan National Institute of Mental Health menemukan bahwa anak cenderung mengikuti perilaku yang mereka tonton di televisi. Berikan batasan mengenai program yang dapat anak Anda tonton dan berapa lama mereka dapat menonton televisi. Sediakan banyak bacaan yang menarik atau kegiatan yang dapat mengalihkannya dari menonton televisi.
4. Libatkan anak dalam kegiatan sosial
Ajak anak untuk melakukan kegiatan sosial, misalnya beramal ke panti asuhan, berzakat, bekerja sukarela untuk organisasi sosial, dan lain-lain. Lebih baik lagi kalau anak Anda dapat menggunakan kelebihan atau bakat yang dia miliki untuk membantu orang lain. Misalnya, kalau anak Anda menyukai musik, dia bisa menghibur para anak-anak di panti asuhan atau rumah sakit.
5. Berikan perhatian dan kasih sayang pada anak
Para ahli berpendapat bahwa anak yang merasa aman dan disayangi di rumah, berpeluang lebih besar untuk bersikap peduli pada orang lain di sekitarnya. Anak yang merasa kekurangan kasih sayang justru akan tumbuh menjadi orang yang hanya mempedulikan dirinya sendiri. Karena itu, berikanlah perhatian dan kasih sayang kepada anak Anda.
Dulu banyak anggapan bahwa kepedulian sosial akan tumbuh dengan sendirinya ketika seseorang mulai dewasa. Tapi penelitian terbaru menyatakan bahwa anak-anak bisa menunjukkan empati dan kepedulian pada orang lain sejak kecil. Karena itu, langkah untuk menumbuhkan sikap kepedulian sosial bisa dimulai sejak dini. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa remaja yang terbiasa membantu orang lain di sekitarnya akan memandang hidup mereka dengan cara yang positif dan memiliki harapan besar untuk masa depan mereka.