Menurut teori generasi yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, manusia dikelompokkan menjadi enam generasi berdasarkan tahun kelahirannya, yaitu tradisionalis, baby boomer, generasi X, milenial, generasi Z, dan alpha.

Selain memiliki periode tahun kelahiran yang berbeda-beda, setiap generasi juga mempunyai karakteristiknya masing-masing. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka lahir dan dibesarkan, misalnya saja generasi milenial yang lahir dalam rentang tahun 1981 hingga 1997.

Banyak ahli atau pakar yang berpendapat bahwa mereka merupakan generasi yang paling cuek soal keuangan, apalagi jika menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan masa depan finansial. Jadi, tidak heran kalau kebanyakan kaum milenial enggan berinvestasi.

Namun, hal itu bukan tanpa sebab. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya:

 

Berkarier pada masa resesi

Indonesia sempat mengalami resesi cukup parah pada 1998. Dampak ekonomi saat terjadi resesi pun sangat terasa dan menimbulkan efek domino.

Contohnya, saat investasi anjlok, maka perusahaan akan merugi yang berakibat pada hilangnya sejumlah lapangan pekerjaan dan berujung pada PHK. Hal inilah yang dialami kalangan milenial yang memasuki dunia karier pada masa resesi.

Akibatnya, mereka tidak bisa mendapatkan karier serta gaji yang layak. Tidak sedikit pula yang menjadi pekerja serabutan dengan penghasilan seadanya atau bahkan menjadi pengangguran.

 

Menolak dewasa

Setelah berhasil melewati masa resesi, banyak generasi milenial yang bisa bangkit dari keterpurukan finansial dan berhasil menjadi orang sukses. Di sisi lain, mereka juga merasa berhak untuk menikmati hasil kerja keras dengan bersenang-senang.

Jiwa muda dan jenjang karier yang masih panjang menjadi alasan yang sering digunakan untuk menunda keinginan menikah, memiliki anak, dan bahkan menyiapkan dana pensiun. Apalagi ketiga hal ini membutuhkan biaya besar dan komitmen tinggi.

 

Tidak melek keuangan

Yang membuat generasi milenial enggan berinvestasi adalah bukan karena mereka tidak memiliki cukup uang, tetapi karena mereka kurang paham dan malas mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan keuangan.

Banyak yang masih mengira bahwa memiliki tabungan dengan jumlah besar sudah cukup untuk menikmati hari tua dengan tenang. Padahal, setiap orang perlu memiliki tabungan, dana darurat, asuransi, dan juga investasi.

Itulah pentingnya mempelajari, memahami, serta memperbarui informasi seputar keuangan. Mendapatkannya pun tidak susah. Cukup dengan mengakses internet, mengikuti seminar dan workshop, atau bertanya langsung kepada ahli finansial.

Nah, jika kamu termasuk generasi milenial, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Pertama-tama, coba perbanyak pengetahuan dan wawasan tentang keuangan, mulai dari cara menyusun rencana finansial hingga memilih produk investasi yang tepat.

Untuk menjawab kebutuhan dalam berinvestasi, Sun Life Indonesia menghadirkan berbagai produk asuransi unit link yang sesuai dengan kemampuan finansialmu. Dengan begitu, kamu bisa meraih masa depan keuangan yang cerah.