Seorang atlet misalnya, tidak mungkin berhasil meraih gelar juara jika tidak memiliki pola pikir yang tepat. Kalau malas-malasan berlatih, mereka tidak akan memiliki fisik yang kuat untuk bertanding atau berkompetisi di lapangan. Pun demikian jika tidak mau belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri agar bisa menang di pertandingan berikutnya.

Hal tersebut pun relevan dengan konteks keuangan. Kamu yang berpikir secara visioner tentunya memiliki tujuan finansial besar, yaitu kebebasan finansial. Cara berpikir atlet dapat kamu terapkan untuk mencapai finansial yang sehat. 

Berikut pola pikir yang dapat ditiru agar kamu bisa sehat secara finansial dan bahagia di hari tua.

 

Fokus Pada Sasaran

Setiap atlet pasti memiliki target yang berbeda-beda, entah itu mendapatkan medali emas atau memecahkan rekor terbaik. Oleh karena itu, agar kondisi finansial sehat, pastikan kamu telah mengetahui target finansial yang ingin diraih.

Jumlahnya boleh lebih dari satu dan wujudnya pun bisa beragam, mulai dari memiliki dana darurat, melunasi utang, hingga menyiapkan biaya pendidikan anak.

Setelah ditentukan, coba tulis target finansial di tempat yang mudah terlihat. Kamu bisa menempelkan post-it di kamar atau meja kantor. Dengan begitu, kamu akan selalu ingat dan lebih fokus pada satu tujuan.

 

Rela Berkorban

Para atlet rela mengorbankan banyak waktu dan tenaganya untuk berlatih dan berlatih. Mereka bahkan rela mengorbankan waktu untuk berkumpul dengan keluarga atau bersantai dengan teman-teman demi meraih gelar juara.

Kamu pun perlu melakukan pengorbanan serupa untuk meraih finansial yang sehat. Misalnya saja, dengan menunda pembelian barang yang tidak begitu penting, hingga mengurangi anggaran hiburan agar bisa dialokasikan ke pos dana darurat atau investasi.

 

Terus Berlatih

Tak ada atlet papan atas yang berhasil sampai di titik kesuksesan tanpa menjalani latihan keras dan menjunjung tinggi kedisiplinan. Begitu juga dengan sehat finansial yang hanya bisa diraih dengan cara menabung secara disiplin dan konsisten.

Sebagai tahap awal, mulailah dengan menyisihkan sebagian kecil penghasilan kamu untuk ditabung dan tingkatkan nominal atau intensitasnya secara bertahap. Setelah dapat melakukannya secara konsisten, mulailah berinvestasi agar aset kamu tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.

 

Pantang Menyerah

Motivasi dan konsistensi bukanlah hal yang mudah untuk dipertahankan. Ada kalanya seorang atlet juga merasa bosan dan ingin berhenti berlatih.

Hebatnya, mereka tidak menyerah atau membiarkan emosi mengambil alih pikiran.

Jadi, coba terapkan sikap semangat pantang menyerah tersebut dengan mematuhi rencana keuangan yang sudah kamu susun. Apabila muncul keinginan untuk berhenti, coba tanyakan ke diri sendiri apakah hal itu sebanding dengan masa depan finansialmu?

Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan memulai sesuatu yang baik. Jika para atlet bisa meraih impiannya, kamu pun memiliki kesempatan yang sama. Ingat, usaha tidak pernah mengkhianati hasil.