Seperti apa rutinitas pemanasan kalian sebelum berlari?

Ibnu:Biasanya, saya akan melakukan satu seri pemanasan dinamis. Sebelum full body stretching, saya akan memulai pemanasan dengan serangkaian gerakan memutar searah jarum jam dan sebaliknya, meliputi pinggang, kepala, dan lengan. Ditambah dengan hip stretch dan menekuk kaki.

Selain membuat badan lebih rileks, gerakan-gerakan tersebut juga membantu meningkatkan kelenturan badan. Jadi, tubuh akan lebih fleksibel. Tentunya, kita juga akan terhindar dari cedera otot.

Kelly: Sebelum kita lari, stretching dan jogging itu sangat penting untuk mengurangi injury. Nah, yang biasa aku lakukan adalah jogging 1K atau 2K, kemudian baru stretching. Dari yang aku pelajari, lari juga ada ABC-nya, seperti ankling dan lari kijang. Semuanya bisa kita lihat di YouTube. Selain pemanasan, asupan makanan yang kita konsumsi sebelum lari juga tidak kalah penting.

Berapa jarak lari yang kalian tempuh setiap hari?

Ibnu: Kalau ada long run di atas 20K, saya akan combine lima jarak tempuh, yaitu 5K, 7K, 10K, dan 15K. Itu biasanya mulai saya lakukan sebulan sebelum acara. Kalau lomba larinya di bawah 20K, mungkin jarak tempuhnya hanya 5K dan maksimal 10K.

Kelly: Kira-kira per sessions minimal 5K dan maksimal 10K. Jika ditotal dalam seminggu bisa mencapai 30K. Itu saya lakukan kalau mengikuti short distance run. Tentu akan beda lagi kalau long distance run. Aku pribadi lebih suka short distance run supaya larinya lebih kencang dan terasa maksimal.

Apa saja running gear andalan kalian?

Ibnu:Sudah pasti yang paling utama adalah sepatu. Ukuran sepatu harus sedikit lebih besar dari ukuran kaki, karena kaki akan mengembang saat berlari, terutama jika jaraknya jauh. Mengikat tali sepatu juga jangan terlalu kencang, agar larinya lebih nyaman. Biasanya saya memakai tas pinggang atau tas lari untuk menaruh handphone dan uang. Jam tangan juga wajib dipakai untuk mengukur waktu dan pace.

Kelly: Buat aku sih sports bra dan super tights atau compression outift serta arm-band. Untuk gadget, aku selalu bawa smartphone atau audio player untuk mendengarkan musik. Itu membantu menyemangati aku, apalagi saat berlari jarak jauh.

Apakah ada asupan atau makanan khusus sebelum berlari?

Ibnu:Buat saya, yang paling penting jangan pernah lupa untuk minum. Usahakan untuk mengonsumsi cairan sebanyak mungkin agar tidak mudah dehidrasi. Sebab, otot kita akan lebih cepat kram jika tubuh dehidrasi. Untuk makanan, saya biasa mengonsumsi pisang atau buah-buahan lain dan makanan berprotein tinggi. Sekarang kan banyak produk penambah tenaga yang praktis, seperti power gel. Namun, saya lebih suka mengonsumsi yang alami, entah itu kurma, madu, atau gula merah.

Kelly: Jarak lari yang akan ditempuh akan memengaruhi jumlah dan jenis asupan. Kalau aku lari 5K atau 10K saja, aku tetap makan seperti biasa. Beda lagi kalau jaraknya berkisar di 21K hingga 40K, then I need to do carbo-loading, yaitu mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak. Selain itu, aku juga minum protein shake.

Apa yang kalian lakukan usai berlari?

Ibnu: Stretching dan pendinginan itu wajib supaya otot-otot kaki terhindar dari rasa sakit atau pegal. Aku suka melakukan pendinginan statis dengan menarik semua otot tubuh, mulai dari kaki hingga pinggul. Selain gampang, rasanya juga lebih enak untuk membantu mengurangi rasa sakit pada otot.

Kelly: Sudah pasti stretching. Basic stretching saja sudah cukup untuk membantu mengurangi rasa pegal atau sakit pada otot. Kalau saya biasanya akan melakukan jogging 1K atau 2K lagi agar tubuh tidak kaget.

Itulah beberapa tips lari langsung dari ahlinya yang perlu kamu ketahui dan coba praktekkan. Selamat berlari!