1. Temukan olahraga yang paling pas untuk Anda

Bagi mereka yang belum pernah berolahraga secara rutin sebelumnya, kuncinya adalah menemukan jenis olahraga yang membuat Anda terstimulasi dan sesuai dengan gaya hidup Anda. Berolahraga di gym - olahraga individual yang membutuhkan pengetahuan dan motivasi tingkat tinggi - hanya cocok untuk sejumlah kecil orang.

Sementara kelas kebugaran kelompok kecil lebih mudah diikuti dan lebih dapat bertahan lama, karena menciptakan ikatan yang kuat antara peserta dan instruktur. Mereka tidak selalu terganggu oleh lockdown karena Covid-19, berkat teknologi live-streaming seperti Zoom yang bisa menghadirkan kelas kebugaran di setiap rumah. 

Olahraga tim seperti bola basket atau bulu tangkis adalah cara lain untuk tetap sehat, sekaligus bersosialisasi pada saat yang bersamaan. Atau, jika Anda lebih suka berolahraga sendiri, cobalah berenang di kolam renang terdekat atau jogging di taman.

 

2. Masukkan rutinitas olahraga ke dalam jadwal Anda

Setelah memilih latihan yang sesuai dengan kepribadian Anda, buatlah target latihan kardiovaskuler selama 30 menit atau lebih, selama empat sampai lima kali dalam seminggu, saran Dr. Raymond Tso, Medical Director di Sun Life.

Tidak hanya membantu menjaga kadar gula darah Anda, tapi juga bisa membuat Anda merasa lebih sehat dan lebih bahagia. Serta memberi Anda energi yang dapat mendorong Anda beraktivitas selama satu hari penuh. Sama seperti aktivitas lainnya, kunci untuk menjaga aktivitas olahraga adalah dengan menjadikannya sebagai rutinitas. Jika Anda terbiasa bangun pagi, mulailah dengan jogging pagi atau berenang. Jika Anda masih sendiri atau tidak memiliki anak, hindari makan dan minum di luar bersama teman-teman Anda, dan ikuti kelas olahraga sebagai gantinya. 

Anda tidak perlu mengorbankan kegemaran Anda untuk bersosialisasi, dan olahraga akan membantu Anda tidur lebih cepat – dan tidur nyenyak.  Bersepeda ke tempat kerja menjadi pilihan lain, karena memberikan manfaat tambahan, yaitu menghemat biaya transportasi, dan tidak perlu menyisihkan banyak waktu di sela kesibukan Anda.

 

3. Memulai secara perlahan dan tingkatkan secara bertahap

Memulai olahraga dengan perlahan, lalu menambah waktu maupun intensitasnya, seiring dengan bertambahnya tingkat kebugaran sangat penting bagi penderita diabetes, pra-diabetes ataupun orang yang memiliki riwayat keluarga diabetes. 

Pasalnya, olahraga dapat menyebabkan hipoglikemia, kondisi medis di mana gula darah merosot dan menyebabkan lemas, kelelahan, gemetar, atau kebingungan. Untuk membantu mencegah hal ini terjadi pada Anda, waktu terbaik bagi penderita diabetes untuk berolahraga adalah satu hingga tiga jam setelah makan, ketika gula darah Anda biasanya lebih tinggi. 

Jika Anda menggunakan insulin, penting untuk cek gula darah Anda sebelum, selama dan setelah berolahraga, serta bawa juga tablet glukosa atau jus buah bersama Anda untuk membantu mengatasi potensi hipoglikemik. Sampaikan kepada instruktur atau rekan latihan tentang kondisi medis Anda serta tanda-tanda yang harus diwaspadai, juga merupakan langkah yang cermat. 

 

4. Buat jurnal latihan

Para olahragawan profesional menyimpan catatan untuk memonitor program kebugaran mereka sesuai target, dan Anda bisa menirunya. Langkah ini hanya akan memakan waktu dua menit tapi manfaatnya sangat besar: membantu Anda jujur ​​pada diri sendiri dan mendorong Anda untuk membuat kemajuan terlepas dari tingkat kebugaran Anda.

Jika cedera menghalangi program olahraga Anda, jurnal Anda dapat membantu melihat kembali rekam jejak sebelumnya agar Anda bisa kembali ke jalur yang benar. Olahragawan profesional juga menggunakan jurnal untuk membantu pencegahan cedera.

Dengan cara yang sama, penderita diabetes yang sudah memonitor kadar gula darahnya dapat menggunakan jurnal untuk mencatat fluktuasi kadar gula darah mereka selama berolahraga - dan memahami bagaimana aktivitas fisik memengaruhi pengendalian diabetes.

Dengan adanya smartphone, hal ini menjadi lebih mudah. Banyak tersedia aplikasi pengontrol diabetes yang memiliki fitur monitor olahraga, salah satunya “Fitness for Diabetics” yang merupakan aplikasi untuk memantau kadar gula darah dan rutinitas olahraga harian Anda.

 

5. Jangan Rahasiakan Sesuatu dari Dokter Anda

Meskipun manfaat berolahraga bagi penderita diabetes terbukti baik, penting juga untuk berdiskusi dengan dokter Anda sebelum sebelum memulai program olahraga baru. Ini sangat penting jika Anda sudah lama tidak berolahraga untuk membantu menghindari hipoglikemia, yang bisa berakibat fatal dalam beberapa kasus ekstrim.

Dokter pasti akan menasihati Anda untuk memulai perlahan dan membangun kekuatan fisik Anda, dan akan memuji Anda karena membuat jurnal kebugaran yang dapat digunakan untuk membantu Anda mencegah cedera dan melihat faktor latihan apa saja yang mungkin menyebabkan kadar gula darah Anda menurun. 

Dan memulai diskusi dengan dokter Anda lebih cepat, dapat membantu Anda merencanakan program olahraga yang terbaik untuk Anda