Begitu banyak penelitian yang mengklaim bahwa orang yang sudah menikah cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan hidup lebih lama dibandingkan mereka yang melajang dan sudah bercerai. Tapi benarkah itu?

Hasil penelitian dari Carnegie Mellon University menemukan bahwa orang yang sudah menikah memiliki kadar kortisol (hormon stress) lebih rendah dibandingkan orang yang belum menikah dan sudah bercerai. Temuan ini menunjukkan bahwa pernikahan dapat memperbaiki kesehatan secara keseluruhan dengan bertindak sebagai perisai terhadap tekanan psikologis.

Orang-orang dengan tingkat kortisol lebih rendah cenderung lebih sehat. Hal ini karena kadar kortisol tinggi dapat meningkatkan peradangan, yang dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, kondisi autoimun, dan depresi.

Pernikahan yang bahagia memang akan mendukung kesehatan Anda secara keseluruhan, namun jangan lupa bahwa tidak semua pernikahan seperti ini. Perselisihan dalam pernikahan sangat umum terjadi dan hal ini berhubungan dengan kesehatan yang buruk.

Sebuah penelitian di tahun 2010, yang juga dipublikasikan di jurnal Psychoneuroendocrinology, menemukan bahwa tekanan dalam pernikahan yang tidak bahagia dapat berkontribusi pada fungsi kekebalan dan tekanan darah yang buruk. Dalam hasil penelitian yang sama, penulis mengungkapkan bahwa tekanan dalam rumah tangga akan lebih buruk pengaruhnya bagi kesehatan Anda dibandingkan tekanan di tempat kerja.

Gambaran yang lebih detail memperlihatkan bahwa kualitas hubungan Anda yang sebenarnya dapat memengaruhi kebahagian dan kesehatan Anda. Lalu seperti apa sebenarnya hubungan yang berkualitas tersebut? Setiap orang mendefinisikan seperti apa hubungan yang ideal dengan cara yang berbeda. Tetapi untuk memiliki hubungan yang sehat, ada beberapa aturan utama:

Komunikasi yang baik

Saling terbuka, jujur, ​​dan memberi rasa aman adalah bagian mendasar dari hubungan yang sehat. Semua hal itu didapatkan dengan komunikasi yang baik. Langkah pertama untuk membangun sebuah hubungan adalah memastikan bahwa Anda berdua saling memahami kebutuhan dan harapan masing-masing—being on the same page. Itu berarti Anda harus tahu cara berbicara pada satu sama lain!

Hormati satu sama lain

Keinginan dan perasaan pasangan Anda adalah sesuatu yang berharga, begitu juga dengan keinginan dan perasaan Anda. Pastikan partner Anda tahu bahwa Anda menghargai pendapat atau gagasannya. Rasa saling menghormati sangat penting dalam menjaga hubungan yang sehat.

Kompromi

Ketidaksepakatan adalah bagian alami dari hubungan yang sehat, namun penting bagi Anda untuk menemukan cara berkompromi saat Anda tidak setuju dengan sesuatu. Cobalah untuk menyelesaikan konflik secara adil dan rasional.

Jadilah pendukung

Berikan dorongan satu sama lain, yakinkan bahwa Anda akan selalu mendukungnya. Selain itu, biarkan partner Anda tahu kapan Anda membutuhkan dukungannya. Hubungan yang sehat saling membangun satu sama lain, tidak saling menjatuhkan.

Hormati privasi masing-masing

Anda memang tinggal bersama dan mungkin Anda berpikir tidak ada salahnya berbagi segalanya. Pada kenyataannya, hal tersebut tidak sehat. Anda perlu membiarkan privasi masing-masing dan tidak selalu harus bersama-sama. Hubungan yang sehat membutuhkan ruang.

Menciptakan batas sehat

Menciptakan batas adalah cara yang baik untuk menjaga hubungan Anda tetap nyaman bagi diri Anda dan pasangan. Dengan menetapkan batasan bersama, Anda berdua bisa memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai hubungan yang Anda dan pasangan inginkan. Menciptakan batas bukanlah tanda tidak akur atau ketidakpercayaan satu sama lain—batas adalah hak diri Anda dan pasangan sebagai individu.

Perlu Anda ingat, hubungan yang sehat tidak akan membatasi Anda untuk berpergian dengan teman Anda tanpa pasangan Anda, berpartisipasi dalam aktivitas dan hobi yang Anda sukai, tidak perlu berbagi kata sandi ke email, akun media sosial atau telepon Anda, dan menghormati selera dan kebutuhan masing-masing individu. Jadi, sudah siap menciptakan pernikahan yang akan membuat Anda bahagia?